Google

Tuesday, January 1, 2008

Kiat Renovasi Bangun Rumah Tinggal

Kiat Renovasi Bangun Rumah Tinggal

Renovasi Bangun Rumah Tinggal

Merenovasi Rumah dengan Fasilitas KPR

Yang mengajukan kredit untuk renovasi biasanya mereka yang memiliki rumah pertama.

Rumah yang kita tempati bisa rusak karena berbagai hal. Misalnya kulitas bangunan yang jelek sehingga tidak bisa bertahan lama atau karena faktor cuaca.

Apapun penyebabnya, kerusakan tersebut harus segera diperbaiki. Sebab jika tidak, sangat boleh jadi akan bertambah parah. Bahkan bisa saja kerusakan merembet ke bagian rumah yang lain.

Karena itulah, proses renovasi menjadi penting untuk dilakukan. Hanya saja masalahnya, hal ini seringkali terganjal faktor biaya. Sebab anggaran yang dibutuhkan seringkali cukup besar. Sementara di sisi lain, dana yang kita miliki cekak.

Namun sesungguhnya, renovasi tidak hanya dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada rumah. Proses ini juga bisa dilakukan untuk menambah bagian rumah. Misalnya rumah yang tadinya berlantai satu, akan ditingkat menjadi dua lantai. Untuk tujuan yang satu ini pun, perlu dilakukan proses renovasi.

Renovasi untuk keperluan ini pun seringkali menemui kendala dalam hal pembiayaan. Apalagi kalau bukan karena dana yang mepet. Lalu apa solusinya?

Mengajukan kredit ke bank adalah altenatif solusi yang bisa dilakukan. Dengan kredit dari bank, maka masalah anggaran yang dihadapi untuk keperluan renovasi bisa diatasi.

Kalangan perbankan pun kini banyak yang memberikan fasilitas ini lewat kredit pemilikan rumah (KPR). Jadi, selain untuk pembelian rumah, KPR juga bisa digunakan untuk merenovasi rumah.

Misalnya adalah BNI. Bank milik pemerintah ini memberikan pinjaman kredit untuk renovasi rumah. ''Kami menyediakan kredit semacam itu. Plafon kredit minimal Rp 25 juta dan maksimal adalah Rp 500 juta. Namun lebih dari itu juga bisa,'' ungkap Vice President BNI, Diah Sulianto.

Menurut Diah, yang mengajukan kredit untuk renovasi biasanya mereka yang memiliki rumah pertama. Setelah dua hingga tahun, rumah tersebut membutuhkan renovasi. Misalnya setelah yang bersangkutan memiliki anak sehingga membutuhkan ruang yang lebih.

''Karena dirasa rumah yang ada sudah tidak mencukupi lagi, maka perlu renovasi,'' imbuh Diah. Sebagai jaminan atas kredit yang diajukan untuk renovasi itu, kata Diah, bisa berupa rumah yang akan direnovasi itu. Nasabah yang mengambil KPR di BNI dan belum lunas, lanjutnya, masih tetap bisa mengajukan kredit renovasi itu.

''Jika nasabah BNI Griya ingin merenovasi rumahnya karena mungkin fasilitasnya sudah menurun, maka yang bersangkutan bisa mengajukan tambahan kredit,'' tutur Diah.

Berbagai bank
Selain BNI, Bank Central Asia (BCA) juga menyediakan fasilitas kredit serupa. Bank swasta ini menawarkan KPR BCA, yaitu pinjaman yang ditujukan untuk membiayai pembelian dan perbaikan rumah tinggal untuk dimiliki atau ditempati sendiri.

Seperti dirilis situs BCA, KPR ini diberikan kepada individual maupun karyawan perusahaan yang memenuhi persyaratan dan mampu membayar dengan cara mengangsur.

Sedangkan persyaratannya adalah WNI dengan status karyawan tetap, pengusaha, atau professional. Calon nasabah sudah harus lama bekerja atau berusaha minimal dua tahun.

Soal usia, persyaratannya adalah minimum 21 tahun atau sudah menikah dan maksimum 55 tahun untuk karyawan serta 60 tahun untuk pengusaha atau professional saat kredit berakhir.

Syarat KPR BCA lainnya, angsuran (pokok dan bunga) dari seluruh jumlah hutang yang ada di BCA maupun bank lain ditambah permohonan baru maksimal sepertiga dari gaji kotor pemohon atau joint income suami dan isteri.

Bank Niaga juga memberikan fasilitas kredit serupa. Bank swasta ini memberikan kredit untuk pembangunan atau renovasi rumah. Bank ini memberikan keistimewaan apabila kontraktor yang menggarap renovasi adalah mitra Bank Niaga, yaitu bebas biaya desain, biaya premi asuransi selama konstruksi dan bebas biaya bunga selama pembangunan.

Kelebihan lainnya dari kredit Bank Niaga adalah bunga yang kompetitif, jangka waktu pinjaman hingga 20 tahun, dan pembiayaan bank hingga 10 persen dari rencana anggaran biaya (RAB) atau maksimal 80 persen dari nilai appraisal jaminan. Selain itu juga layanan one stop service melalui dukungan developer dan kontraktor pembangunan.

Bank Tabungan Negara (BTN) juga menyediakan fasilitas kredit serupa yaitu Kredit Griya Multi. Namun, menurut Kepala Divisi Pengelolaan Kebijakan Kredit BTN, Maret DS Sentosa, skema kredit ini tidak hanya untuk keperluan renovasi rumah. Untuk keperluan lain, seperti usaha, juga bisa.

Jumlah maksimal kredit tidak dibatasi. Hal ini sangat tergantung kemampuan calon nasabah dalam membayar angsuran. ''Jadi kita lihat dulu kemampuan nasabah dalam mengangsur. Setelah itu baru ketemu berapa kredit yang dia butuhkan,'' ujarnya kepada Republika.

Pihaknya juga memberi kelonggaran dalam hal jangka waktu pengambilan, yaitu bisa sampai 10 tahun. Sedangkan bunganya sebesar 19 persen. Selain beberapa bank yang disebutkan di atas, masih ada sejumlah bank lain yang juga memberikan fasilitas KPR untuk renovasi rumah.

Menurut Diah Sulianto, saat ini memang banyak bank yang memberikan kredit untuk renovasi rumah. Namun pihaknya tetap optimistis produk yang ditawarkannya bisa diterima oleh konsumen. Sebab pihaknya memberikan sejumlah kemudahan dan keuntungan kepada konsumen. Misalnya jangka waktu pengambilan bisa sampai 15 tahun, bunga kompetitif yaitu 15 persen, serta proses pengajuan yang cepat dan mudah.

Kalau semua persyaratan dipenuhi, katanya, maka dalam waktu tiga hari aplikasi bisa disetujui. ''Asalkan persyaratan lengkap, maka tiga hari bisa selesai. Salah satu persyaratan penting yang harus dilengkapi adalah RAB. Banyak nasabah yang saat mengajukan kredit RAB nya tidak disertakan,'' ujarnya.

Sedangkan rumah yang bisa dibiayai renovasinya dengan KPR Griya, menurut Diah, adalah semua jenis rumah, baik real estat atau rumah biasa. ''Jumlah nasabah yang mengambil KPR BNI untuk renovasi rumah jumlahnya lebih sedikit dibandingkan untuk pembelian rumah,'' kata Diah.


Matangkan Rencana Sebelum Merenovasi

Merenovasi rumah perlu dilakukan secara cermat dan matang. Tujuannya adalah agar proses tersebut bisa berjalan dengan lancar. Selain matang dalam hal rencana pembiayaan, konsep dan desain bangunan yang akan direnovasi juga perlu dimatangkan.

Untuk rumah sederhana, yang perlu dipegang kaidahnya adalah bagaimana agar rumah tersebut tetap sehat dan nyaman. Karena itu, seperti dikutip situs Bank Tabungan Negara, dalam proses renovasi harus memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik, memiliki standar keamanan yang dapat terpantau (peralatan listrik, gas, teralis pagar, dan sebagainya) serta memiliki sumber air yang memadai.

Soal anggaran juga perlu dipikirkan dengan matang. Untuk itu, perlu perhitungan tentang kemampuan keuangan yang kita miliki. Jika sudah cukup, maka tidak menjadi masalah. Namun jika tidak, bisa diusahakan dengan cara meminjam ke bank atau kerabat.

Setelah itu, baru merencanakan bahan atau material yang dibutuhkan untuk proses renovasi tersebut. Misalnya lantai keramik, kayu kamper, genteng atau asbes, cat, dan sebagainya.

Langkah kedua adalah menetapkan tambahan ruangan untuk mensupport kebutuhan rumah sehari-hari misalnya Dapur, Km/wc & ruang cuci, teras & carport, kamar tambahan lengkap dengan ukurannya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah perencanaan gaya rumah yang akan direnovasi. Dalam hal ini, perlu didengarkan suara atau masukan dari anggota keluarga yang lain. Sebab merekalah yang akan menempati rumah tersebut.

Karena itu, rumah perlu dikonsep sedemikian rupa yang bisa mencerminkan ekspresi dan gaya para penghuninya. Selain beberapa hal tersebut, masalah perawatan pasca renovasi juga perlu diperhatikan. Hal ini penting agar rumah hasil renovasi bisa lebih awet dan tidak cepat mengalami kerusakan.
Design Build And Renovate Your Home Indonesia Service

No comments:

Add to Technorati Favorites